MENTARI PAGI EDISI 587, JUMAT 25 SEPTEMBER 2020
Oleh : Himpunan Mahasiswa Analis Efek Universitas Mh Thamrin
25 Sep 2020
REVIEW IHSG

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan Kamis (24/09/2020) mengalami pelemahan sebesar (-0.327%), mengakhiri perdagangan kemarin di level 4,842.756. Pada perdagangan kemarin hanya terdapat 2 sektor yang mengalami penguatan dan sisa dari sektor yang lain ditutup melemah .

Kedua sektor yang mengalami penguatan yaitu sektor Infrastructure, Utilities, and Transportation sebesar (0.13%), dan sektor Trade, Service, and Investment sebesar (0.08%). Kemudian sektor yang mengalami penurunan paling dalam yaitu sektor Miscellaneous Industry sebesar (0.96%), kemudian sektor Agriculture sebesar (0.86%). Dikarenakan pada perdagangan kemarin lebih banyak sektor yang ditutup melemah maka IHSG tidak mampu mendorong kenaikannya kemudian mengalami penurunan sebesar (-16.138) dan mengalami koreksi . Pada perdagangan kemarin tercatat 8.171 milyar saham diperdagangkan dengan total nilai transaksi sebesar 5.797 triliun rupiah. Asing pun memilih untuk menjual dan mencatatkan penjualan bersih (Net Foreign Sell) sebesar (-498.35 Miliar).

Hari ini kami memprediksi bahwa IHSG masih melemah seperti hari sebelumnya. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan Kamis (24/9/20) anjlok 1,53% di level 4.842,75 dampak dari rilis data global yang kurang cantik yang memberikan sinyal pemulihan ekonomi akan lebih lambat dari perkiraan. Data perdagangan mencatat, investor asing melakukan aksi jual bersih sebanyak Rp 508 miliar di pasar reguler hari ini dengan nilai transaksi hari ini menyentuh Rp 5,8 triliun.

Kemudian terdapat berita mengenai Wakil Bos The Fed, Richard Clarida, juga menggarisbawahi bahwa perekonomian AS masih berada di ‘lubang yang dalam’ karena tingkat pengangguran dan permintaan yang rendah dan berharap stimulus fiskal akan semakin dikencangkan. Hal serupa juga diaminin Bos The Fed Cleveland, Loretta Mester yang mengatakan meskipun ada pemulihan namun AS masih terpuruk dalam ‘lubang besar’.

Sentimen negatif selanjutnya datang dari perkembangan vaksin virus corona buatan AstraZeneca. Uji klinis tahap akhir vaksin yang disebut AZD1222 tersebut masih belum bisa dilanjutkan di AS. Penyidik federal dikatakan masih mencari “jawaban penting” untuk keselamatan pasien, kata Menteri Kesehatan dan Layanan Kesehatan AS, Alex Azar, kepada CNBC International, Rabu kemarin. Uji klinis vaksin AZD1222 dihentikan sementara sejak 6 September lalu, setelah pasien di Inggris mengalami efek samping yang serius. Kemudian di Eropa  di tengah peningkatan kasus Covid-19, aktivitas bisnis (manufaktur dan jasa) kembali menyusut. Kemarin, IHS Markit melaporkan purchasing managers’ index (PMI) gabungan jasa dan manufaktur bulan September untuk zona euro sebesar 50,1, turun tajam dari bulan Agustus sebesar 51,9. Sehingga tidak hanya market Indonesia maupun market Asia saja yang masih terperosok.

Hari ini kami prediksi bahwa IHSG hari ini berpotensi mengalami pelemahan lantaran tidak banyak sentiment positif yang mendatangi bursa tanah air. Kemudian pada IHSG Sementara jika dilihat dari Analisa teknikal, menunjukkan tanda-tanda penurunan. Hal ini nampak pada persilangan turun (death cross) garis rerata (moving average) lima hari (MA5) dan dua puluh hari (MA20).

BERITA EKONOMI

ADB SAHKAN STRATEGI KEMITRAAN 5 TAHUN YANG BARU UNTUK INDONESIA

Asian Development Bank (ADB) mengesahkan strategi kemitraan negara 2020-2024 untuk Indonesia yang ditujukan untuk menjalankan dukungan finansial dan solusi melalui operasi sektor pemerintah dan swasta ADB, serta pengetahuan teknis, agar dapat mengkatalisasi investasi dan mendukung pembangunan berkelanjutan.
Berdasarkan siaran pers yang dikirim ADB melalui surat elektronik, Jakarta, Rabu (23/9), melalui strategi lima tahun tersebut, operasi ADB akan mendukung pembangunan ekonomi Indonesia yang inklusif dan berdaya saing, dengan berfokus pada kesejahteraan, ekonomi yang kompetitif dan lingkungan maupun membantu pembangunan ketahanan terhadap risiko iklim dan bencana.
ADB mengaku, pihaknya akan membantu pembangunan ekonomi berkelanjutan di Indonesia, termasuk pemulihan dari pandemi Covid-19 berupa dukungan pengetahuan, bantuan teknis dan keuangan. ADB akan membantu Indonesia memperkuat layanan kesehatan, memperluas perlindungan sosial, meningkatkan kualitas pendidikan, dan mengembangkan keterampilan kerja.

Strategi ini sejalan dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional Indonesia (RPJMN 2020-2024) dan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan PBB (Sustainable Development Goals/SDG) dan strategi korporat ADB 2030.

Menkeu menambahkan, strategi kemitraan ini memosisikan ADB sebagai mitra penting yang membawa solusi inovatif terhadap tantangan pembangunan yang kompleks. “Kami menyambut baik fokus ADB pada pembangunan yang inklusif, berdaya saing dan berkelanjutan,” kata Menkeu.
Dalam siaran persnya, ADB menyebutkan bahwa perekonomian Indonesia adalah yang terbesar di Asia Tenggara dan ketujuh terbesar di dunia berdasarkan daya beli. Indonesia telah menurunkan separuh tingkat kemiskinan menjadi 9,2 persen dari garis kemiskinan nasional pada 2019, sebelumnya 23,4 persen pada 1999.

Menurut Hima AE, Dengan strategi ini, pinjaman ADB kepada pemerintah Indonesia diperkirakan akan mencapai USD10,7 miliar pada periode 2020-2023. Operasi negara ADB akan berupaya memobilisasi pembiayaan bersama (cofinancing) dari mitra pembangunan dan investasi dari sektor swasta, guna membantu pemerintah merespons lebih baik naiknya kebutuhan keuangan di tengah pandemi Covid-19. ADB akan membantu Indonesia menarik lebih banyak investasi swasta di bidang infrastruktur melalui kerja sama pemerintah dan badan usaha (PPP/public-private partnership) yang lebih luas. ADB akan membantu pencapaian SDG di Indonesia dengan merancang berbagai opsi pembiayaan inovatif untuk mengurangi risiko proyek-proyek infrastruktur hijau dan sebagai katalis investasi sektor swasta.

Sumber: EkonomiBisnis, Propublik.

REKOMENDASI SAHAM

Pada perdagangan Kamis, 24 September 2020 PT. Ultra Jaya Milk Tbk (ULTJ) ditutup menguat sebesar +1,49% pada harga Rp 1.700. Jika dilihat dari Analisis Teknikal pada perdagangan kemarin membentuk Bullish Candlestick yang mengindikasikan adanya potensi penguatan. Hal ini juga didukung oleh indikator MA50,Stochastic dan Volume yang memiliki korelasi positif terhadap penguatan saham tersebut.

Pada perdagangan terakhir dapat dilihat bahwa  harga terakhir berada diatas MA50 hal ini memberi sinyal berlanjutnya tren naik.

Kemudian, pada indikator Stochastic dapat dilihat bahwa telah terjadi Golden Cross pada area sebelum Overbought yang menandakan masih berlanjutnya tren naik .

Indikator-indikator tersebut juga diperkuat dengan Volume perdagangan yang didominasi oleh aksi beli (Buy).

Recommendation: Buy

Target Price     : Rp 1780

Stop Loss        : Rp 1670

 

(DISCLAIMER ON)




Telas diterbitkan di

https://hima-analisefek.com/2020/09/25/mentari-pagi-edisi-587-jumat-25-september-2020/